Jumat, 03 Desember 2010

INDONESIA 5 MALAYSIA 1….

Sengaja saya pulang kantor lebih awal dari biasanya, setelah shalat maghrib dan shalat isya saya sudah bersiap nongkrong di depan tv, apalagi yang ditunggu kalau bukan pertandingan sepakbola piala AFF antara Indonesia melawan Malaysia. Partai ini sudah menjadi partai klasik antara kedua Negara bertetangga ini apalagi di tambah hubungan kedua negara di luar sepakbola yang sering memanas, membuat partai ini menyita perhatian pengemar sepakbola di Indonesia yang tidak ingin team kesayangannya dikalahkan Malaysia.


Sebagai orang Indonesia yang mengikuti terus perkembangan sepakbola tanah air, saya paham benar dengan kekuatan dan kelemahan team Indonesia. Tapi team Malaysia hanya sedikit yang saya ketahui, yang saya tahu, team muda mereka menjadi juara Sea Games 2009 dan lolos ke babak kedua Asian Games 2010 yang selesai seminggu lalu, dan untuk Piala AFF tahun ini, banyak pemain muda Malaysia eks team Sea Games dan Asian Games yang masuk dalam skuad team, tapi siapa-siapa pemain andalannya saya tidak tahu pasti.

Setelah selesai pertandingan yang berkesudahan Indonesia 5 Malaysia 1, saya puas dari segi hasil tapi dari segi permainan nanti dulu….Saya melihat Malaysialah yang sebenarnya tampil tidak cukup bagus, mungkin karena sebagian besar pemain Malaysia masih muda dan tekanan ribuan penonton di stadion Gelora Bung Karno, sebagian gol Indonesia berawal dari kesalahan-kesalahan pemain Malaysia. Indonesia sendiri di huni banyak pemain baru yang berkolaborasi dengan beberapa pemain senior, dan hasilnya cukup ada penyegaran permainan, dari segi permainan Indonesia tidaklah bermain sempurna, Kiper senior Markus Horizon tampil cukup bagus dengan menggagalkan beberapa peluang Malaysia meskipun kebobolan juga 1 gol. Lini belakang di huni kombinasi pemain lama dan baru, Maman Abdurahman dan Hamka Hamzah bisa dibilang pemain senior meskipun Hamka sudah lama tidak bermain di level timnas, duet ini boleh dibilang cukup bagus meski masih ada beberapa kesalahan tapi tampil solid, bek kanan dan kiri diisi muka baru untuk timnas walaupun usia mereka tidak muda lagi, di kiri ada Muhammad Nasuha 26 tahun dan di kanan ada Zulkifi Syukur 26 tahun, sebagai muka baru mereka tidak mengecewakan, bahkan Nasuha berkontribusi terhadap  gol balasan Indonesia, tapi catatan untuk Zulkifli Syukur yang sering melakukan umpan crossing yang terlalu dalam  atau keluar lapangan. Lini tengah ada Firman Utina 26 tahun sang kapten team dan Ahmad Bustomi 25 tahun, kombinasi senior-yunior di timnas, tampil cukup dominan di sektor tengah, hanya saja di babak 1 Firman terlalu mudah melambungkan bola ke depan yang berakhir sia-sia, untunglah di babak 2 permainan operan pendek mulai tampak dan sepertinya Alfred Riedl memang menginstruksikannya, terlihat dari gerakan tangannya untuk meminta pemain melakukan umpan-umpan tiki-taka (meminjam istilah tim Spanyol dan Barcelona), sektor kanan ada Muhammad Ridwan 30 tahun yang berpengalaman di timnas dan di kiri ada Oktovianus Maniani 20 sang debutan, keduanya berkontribusi nyata terhadap kemenangan Indonesia, dan lini depan ada dua pemain “asing”, Christian Gonzales 34 tahun, dan Irfan Bachim 22 tahun, secara individu kedua pemain tidak diragukan lagi, tapi kerjasama keduanya harus ditunjukkan lebih banyak lagi

Besoknya setelah pertandingan, terjadi euforia kemenangan Indonesia dimana-mana, berita di media cetak, di televisi dan di kantor sayapun tidak lepas dari perbincangan kemenangan Indonesia ini…yang menarik ada komentar rekan saya di kantor, yang kurang lebihnya seperti ini : “saya pikir euforia saat ini berlebihan, kita baru melakukan satu kali pertandingan dan masih panjang jalan menjadi juara”…saya menyetujui pendapatnya tapi saya juga tidak bisa menyalahkan kegembiraan pengemar bola di Indonesia yang memang sudah merindukan prestasi sepakbola di level internasional.

Karena itu sebaiknya timnas Indonesia kaki tetap menjejak ke bumi, perbaiki kekurangan yang ada dan konsentrasi penuh untuk pertandingan selanjutnya… dan kita sebagai suporter tetap dukung timnas dengan benar, jangan saat menang di puji dan saat kalah dicaci, tapi dukunglah terus  saat menang dan kalah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar